Peluang
untuk mencapai sumur yang berhasil meningkat karena lebih banyak sumur yang
dibor di lapangan. Untuk membandingkan keberhasilan sumur di berbagai bidang,
perlu membagi program pengeboran menjadi beberapa tahap. Sumur pengembangan
cenderung menjadi fase akhir dari proses pengeboran minyak. Sebelum sumur
pengembangan, perlu untuk mengebor sumur appraisal dan eksplorasi. Sumur
penilaian dibor hanya ketika ditemukan suatu penemuan, dengan motif menilai
ukuran dan kelayakan reservoir. Siklus hidup dan periode operasional sumur
pengembangan jauh lebih besar daripada sumur penilaian. Selain itu, sumur
pengembangan biasanya lebih besar diameternya dan lebih dalam dari sumur
eksplorasi, sehingga sumur bornya juga jauh lebih mahal. Pengeboran sumur
pengembangan bisa sangat kompleks dan seringkali memakan biaya sekitar 1-9 juta
dolar per sumur, menurut sebuah studi oleh International Finance Corporation.
Pada
kegiatan eksplorasi pekerjaannya kebanyakan dilakukan oleh ahli geologi,
termasuk juga mereka yang berspesialisasi dalam geofisika, pemboran, geokimia,
geodesi, dll. Di dalam eksplorasi migas, tahapan pekerjaan yang dilakukan tidak
berbeda dengan bahan galian lainnya. Tahapan operasi eksplorasi meliputi proses sebagai berikut :
1. Perencanaan
eksporasi
2. Operasi
survai lapangan
3.
Pemboran
Eksplorasi
4. Pengembangan
dan reevaluasi
1.
SUMUR
EKSPLORASI (EXPLORATION PHASE)
Pemboran
eksplorasi merupakan puncak seluruh kegiatan eksplorasi. Pemboran eksplorasi
adalah pemboran yang dilakukan untuk membuktikan suatu cekungan ada tidaknya
minyak dan gas bumi serta untuk mendapatkan data bawah permukaan sebanyak
mungkin. Pekerjaan ini dimulai dari pembuatan rencana pemboran : titik koordinat,
elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi
sumur, program coring, analisa cutting, logging dan well testing Pemboran
eksplorasi adalah pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada
tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak
mungkin Langkah-langkah di dalam pemboran eksplorasi adalah sebagai berikut
A. Pembuatan
rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan
formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa cutting,
logging dan testing.
B. Persiapan
pemboran : Pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang
sesuai, pemasangan alat pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik dsb),
perhitungan perkiraan biaya pemboran.
C. Pemboran
eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan
pemeriksaan cutting.
D. Test
produksi dengan Drill Stem Test (DST) dan survey lubang bor dengan logging.
Tanda-tanda
adanya minyak dan gas dapat diketahui dari berbagai macam cara, misal :
1) Pemeriksaan
“cutting” (keratan) bor dan contoh inti dinding lubang (side wall core) dengan
menggunakan bantuan alat seperti fluoroscope, reaksi dengan larutan kimia
tertentu.
2) Menganalisa
dan evaluasi log listrik, sonic dan radio active baik secara kwalitatif maupun
kwantitatif.
Penafsiran
kwalitatif meliputi :
a) Jenis
batuan, dengan indikasi sebagai berikut :
o
Batu pasir dicirikan :
-
SP memiliki defleksi (+/-) - G.R. rendah /
kecil
-
Ada separasi micro normal + micro inverse.
-
Lubang bor lebih kecil dari diameter
pahat, karena adanya mud cake (dilihat pada caliper log).
o
Lempung / shale :
-
SP Log lurus, tidak ada defleksi
-
GR tinggi / besar
-
Lubang bor ukuran bit, karena caving
-
Tidak ada separasi dalam micro log
o
Gamping / Dolomit :
-
GR rendah dan tajam
-
Resistivity tinggi dan tajam
-
Sonic log rendah / kecil
-
Density log tinggi
o
Batu bara :
-
GR rendah dan tajam
-
Resistivity tinggi dan tajam
-
Sonic log tinggi
-
Density log rendah / kecil
b) Untuk
lapangan yang telah memiliki beberapa buah sumur, dapat dilakukan korelasi
antar sumur dengan cara membandingkan
bentuk curva logging yang ditunjukkannya.
c) Indikasi
kandungan hydrocarbon ditunjukkan oleh :
·
Naiknya harga resistivity pada batuan
reservoir
·
Separasi positif dari curva log density
dan curva log Neutron
·
d) Penafsiran
kwantitatif akan mencakup :
·
Perhitungan Rw, Rwa, Rxo
·
Perhitungan Sw, Sxo, Shr
·
Perhitungan porositas dan Menganalisa Inti
Bor (Core)
2.
SUMUR
DELINEASI (APPRAISAL PHASE)
Jenis
pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran reservoir, mencari
batas-batas, serta ketebalan reservoir. Pada pengeboran ini sudah ada data
sumur dari hasil data-data pengeboran yang dilakukan pada pengeboran eksplorasi
sehingga biaya pengeboran dan konstruksi sumur sudah dapat diperhitungkan
secara relatif.
Untuk
menentukan batas-batas suatu reservoir maka dilakukan beberapa pengeboran
dengan jarak-jarak tertentu dari sumur yang pertama. Pengeboran sumur yang
kedua diharapkan menembus zona minyak dengan ketebalan yang sangat tipis, dan
zona air yang tebal. Hal ini dapat dikatakan sebagai batas reservoir minyak.
Namun bila pengeboran menembus zona minyak yang tebal seperti pengeboran pada
sumur ketiga yang masih menembus minyak yang tebal dan ketebalan air yang cukup
berarti maka hal ini tidak dapat dijadikan ebagai batasan reservoir. Untuk itu
perlu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak tertentu dari sumur yang
kedua. Ternyata sumur ke empat tidak
menemukan minyak, hanya menemukan air yang sangat tebal. Sehingga batas minyak
dan air adalah antara sumur etiga dan sumur keempat. Untuk menentukan
batas-batas reservoir minyak adalah berdasarkan ketebalan minyak dari setiap
sumur yang dibor. Selanjutnya berdasarkan ketebalan-ketebalan minyak dari
setiap
Selama
Fase Penilaian, lebih banyak sumur dibor untuk dikumpulkan informasi dan sampel
dari reservoir dan seismik lainnya survei mungkin juga diperoleh untuk
menggambarkan reservoir dengan lebih baik.
Fase
ini bertujuan untuk
1. Mengurangi
kisaran ketidakpastian dalam volume hidrokarbon
2. Mentukan
ukuran dan konfigurasi reservoir
3. Mengumpulkan
data untuk prediksi kinerja
4. Reservoir
selama masa produksi yang diperkirakan
Pemboran
deliniasi adalah pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas
penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Langkah-langkah pada pemboran
deliniasi adalah sebagai berikut :
A. Pemboran
deliniasi (biasanya 3 atau 4 buah sumur, masing-masing disebelah utara,
selatan, timur, barat dari antiklinnya).
B. Analisa
data
C. Perhitungan
perkiraan besarnya cadangan dengan metoda volumetrik.
D. Perencanaan
jumlah dan letak sumur pengembangan yang harus dibor untuk mengeksploitasi
lapisan tersebut.
Setelah
mengumpulkan data dan menerjemahkan data yang memadai untuk mengestimasi
cadangan lalu melihat berbagai opsi untuk mengembangkan lapangan. Selama fase
penilaian Teknik reservoir sangat dibutuhkan kontribusinya dalam mencapai target
teknis dan ekonomi. Teknik reservoir menganalisis potensi produksi menyimpan
dan menentukan cara teknis yang harus digunakan untuk mengoptimalkan minyak dan
gas. Teknik reservoir membuat penjelasan dari data yang tersedia dan memperbaiki
data sesuai dengan teori fisika yang berlaku untuk meramalkan perilaku reservoir
dalam produksi dan penipisan.
3. PEMBORAN PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT
PHASE)
Setelah
perusahaan memutuskan untuk memprokduksi minyak dan gas, langkah selanjutnya
adalah pengembangan. Ketika fase pengembangan, perusahaan merencanakan dan mengembangkan
cara menghasilkan minyak dan gas pada reservoir tertentu. Perlindungan lingkungan
juga diperhatikan saat tahap ini, langkah-langkah keamanan yang akan digunakan
proyek dan manfaat proyek bagi masyarakat sekitar. Pada saat pengembangan
biasanya perusahaan sering mengadakan konsultasi dengan pemangku kepentingan
utama dan masyarakat umum untuk menjelaskan proyek dan manfaatnya. Jika proyek
itu disetujui maka proyek itu akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah
dibuat.
Pemboran
pengembangan adalah pemboran sumur yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur
produksi. Pada awal pengembangan jarak/spasi sumur masih lebar yang selanjutnya
diperkecil sesuai kemampuan pengurasannya. Langkah-langkah di dalam pemboran
pengembangan adalah :
A. Perencanaan
dan persiapan pemboran.
B. Pemboran
sumur-sumur pengembangan.
C. Penyelesaian
sumur-sumur pengembangan.
D. Perencanaan
dan persiapan pemasangan fasilitas produksi.
E. Kegiatan
memproduksikan dan transportasi.
E.
REFERENCE