Free Search Engine Submission

Sunday, 26 May 2019

SUMUR EKSPLORASI, DELINEASI DAN PENGEMBANGAN


Peluang untuk mencapai sumur yang berhasil meningkat karena lebih banyak sumur yang dibor di lapangan. Untuk membandingkan keberhasilan sumur di berbagai bidang, perlu membagi program pengeboran menjadi beberapa tahap. Sumur pengembangan cenderung menjadi fase akhir dari proses pengeboran minyak. Sebelum sumur pengembangan, perlu untuk mengebor sumur appraisal dan eksplorasi. Sumur penilaian dibor hanya ketika ditemukan suatu penemuan, dengan motif menilai ukuran dan kelayakan reservoir. Siklus hidup dan periode operasional sumur pengembangan jauh lebih besar daripada sumur penilaian. Selain itu, sumur pengembangan biasanya lebih besar diameternya dan lebih dalam dari sumur eksplorasi, sehingga sumur bornya juga jauh lebih mahal. Pengeboran sumur pengembangan bisa sangat kompleks dan seringkali memakan biaya sekitar 1-9 juta dolar per sumur, menurut sebuah studi oleh International Finance Corporation.
Pada kegiatan eksplorasi pekerjaannya kebanyakan dilakukan oleh ahli geologi, termasuk juga mereka yang berspesialisasi dalam geofisika, pemboran, geokimia, geodesi, dll. Di dalam eksplorasi migas, tahapan pekerjaan yang dilakukan tidak berbeda dengan bahan galian lainnya. Tahapan operasi eksplorasi meliputi  proses sebagai berikut :
1.      Perencanaan eksporasi
2.      Operasi survai lapangan
3.      Pemboran Eksplorasi
4.      Pengembangan dan reevaluasi

1.      SUMUR EKSPLORASI (EXPLORATION PHASE)
Pemboran eksplorasi merupakan puncak seluruh kegiatan eksplorasi. Pemboran eksplorasi adalah pemboran yang dilakukan untuk membuktikan suatu cekungan ada tidaknya minyak dan gas bumi serta untuk mendapatkan data bawah permukaan sebanyak mungkin. Pekerjaan ini dimulai dari pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa cutting, logging dan well testing Pemboran eksplorasi adalah pemboran sumur-sumur yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin Langkah-langkah di dalam pemboran eksplorasi adalah sebagai berikut
A.    Pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa cutting, logging dan testing.
B.     Persiapan pemboran : Pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu (jaringan telekomunikasi, air, listrik dsb), perhitungan perkiraan biaya pemboran.
C.     Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan cutting.
D.    Test produksi dengan Drill Stem Test (DST) dan survey lubang bor dengan logging.
Tanda-tanda adanya minyak dan gas dapat diketahui dari berbagai macam cara, misal :
1)      Pemeriksaan “cutting” (keratan) bor dan contoh inti dinding lubang (side wall core) dengan menggunakan bantuan alat seperti fluoroscope, reaksi dengan larutan kimia tertentu.
2)      Menganalisa dan evaluasi log listrik, sonic dan radio active baik secara kwalitatif maupun kwantitatif.
Penafsiran kwalitatif meliputi :
a)      Jenis batuan, dengan indikasi sebagai berikut :
o   Batu pasir dicirikan :
-          SP memiliki defleksi (+/-) - G.R. rendah / kecil
-          Ada separasi micro normal + micro inverse.
-          Lubang bor lebih kecil dari diameter pahat, karena adanya mud cake (dilihat pada caliper log).
o   Lempung / shale :
-          SP Log lurus, tidak ada defleksi
-          GR tinggi / besar
-          Lubang bor ukuran bit, karena caving
-          Tidak ada separasi dalam micro log
o   Gamping / Dolomit :
-          GR rendah dan tajam
-          Resistivity tinggi dan tajam
-          Sonic log rendah / kecil
-          Density log tinggi
o   Batu bara :
-          GR rendah dan tajam
-          Resistivity tinggi dan tajam
-          Sonic log tinggi
-          Density log rendah / kecil
b)      Untuk lapangan yang telah memiliki beberapa buah sumur, dapat dilakukan korelasi antar sumur  dengan cara membandingkan bentuk curva logging yang ditunjukkannya.
c)      Indikasi kandungan hydrocarbon ditunjukkan oleh :
·         Naiknya harga resistivity pada batuan reservoir
·         Separasi positif dari curva log density dan curva log Neutron
·
d)      Penafsiran kwantitatif akan mencakup :
·         Perhitungan Rw, Rwa, Rxo
·         Perhitungan Sw, Sxo, Shr
·         Perhitungan porositas dan Menganalisa Inti Bor (Core)








2.      SUMUR DELINEASI (APPRAISAL PHASE)
Jenis pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran reservoir, mencari batas-batas, serta ketebalan reservoir. Pada pengeboran ini sudah ada data sumur dari hasil data-data pengeboran yang dilakukan pada pengeboran eksplorasi sehingga biaya pengeboran dan konstruksi sumur sudah dapat diperhitungkan secara relatif.
Untuk menentukan batas-batas suatu reservoir maka dilakukan beberapa pengeboran dengan jarak-jarak tertentu dari sumur yang pertama. Pengeboran sumur yang kedua diharapkan menembus zona minyak dengan ketebalan yang sangat tipis, dan zona air yang tebal. Hal ini dapat dikatakan sebagai batas reservoir minyak. Namun bila pengeboran menembus zona minyak yang tebal seperti pengeboran pada sumur ketiga yang masih menembus minyak yang tebal dan ketebalan air yang cukup berarti maka hal ini tidak dapat dijadikan ebagai batasan reservoir. Untuk itu perlu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak tertentu dari sumur yang kedua. Ternyata sumur  ke empat tidak menemukan minyak, hanya menemukan air yang sangat tebal. Sehingga batas minyak dan air adalah antara sumur etiga dan sumur keempat. Untuk menentukan batas-batas reservoir minyak adalah berdasarkan ketebalan minyak dari setiap sumur yang dibor. Selanjutnya berdasarkan ketebalan-ketebalan minyak dari setiap
Selama Fase Penilaian, lebih banyak sumur dibor untuk dikumpulkan informasi dan sampel dari reservoir dan seismik lainnya survei mungkin juga diperoleh untuk menggambarkan reservoir dengan lebih baik.
Fase ini bertujuan untuk
1.      Mengurangi kisaran ketidakpastian dalam volume hidrokarbon
2.      Mentukan ukuran dan konfigurasi reservoir
3.      Mengumpulkan data untuk prediksi kinerja
4.      Reservoir selama masa produksi yang diperkirakan
Pemboran deliniasi adalah pemboran sumur-sumur yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Langkah-langkah pada pemboran deliniasi adalah sebagai berikut :
A.    Pemboran deliniasi (biasanya 3 atau 4 buah sumur, masing-masing disebelah utara, selatan, timur, barat dari antiklinnya).
B.     Analisa data
C.     Perhitungan perkiraan besarnya cadangan dengan metoda volumetrik.
D.    Perencanaan jumlah dan letak sumur pengembangan yang harus dibor untuk mengeksploitasi lapisan tersebut.
Setelah mengumpulkan data dan menerjemahkan data yang memadai untuk mengestimasi cadangan lalu melihat berbagai opsi untuk mengembangkan lapangan. Selama fase penilaian Teknik reservoir sangat dibutuhkan kontribusinya dalam mencapai target teknis dan ekonomi. Teknik reservoir menganalisis potensi produksi menyimpan dan menentukan cara teknis yang harus digunakan untuk mengoptimalkan minyak dan gas. Teknik reservoir membuat penjelasan dari data yang tersedia dan memperbaiki data sesuai dengan teori fisika yang berlaku untuk meramalkan perilaku reservoir dalam produksi dan penipisan.

3. PEMBORAN PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT PHASE)
Setelah perusahaan memutuskan untuk memprokduksi minyak dan gas, langkah selanjutnya adalah pengembangan. Ketika fase pengembangan, perusahaan merencanakan dan mengembangkan cara menghasilkan minyak dan gas pada reservoir tertentu. Perlindungan lingkungan juga diperhatikan saat tahap ini, langkah-langkah keamanan yang akan digunakan proyek dan manfaat proyek bagi masyarakat sekitar. Pada saat pengembangan biasanya perusahaan sering mengadakan konsultasi dengan pemangku kepentingan utama dan masyarakat umum untuk menjelaskan proyek dan manfaatnya. Jika proyek itu disetujui maka proyek itu akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
Pemboran pengembangan adalah pemboran sumur yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi. Pada awal pengembangan jarak/spasi sumur masih lebar yang selanjutnya diperkecil sesuai kemampuan pengurasannya. Langkah-langkah di dalam pemboran pengembangan adalah :
A.    Perencanaan dan persiapan pemboran.
B.     Pemboran sumur-sumur pengembangan.
C.     Penyelesaian sumur-sumur pengembangan.
D.    Perencanaan dan persiapan pemasangan fasilitas produksi.
E.     Kegiatan memproduksikan dan transportasi.
E.








REFERENCE